Suaradigital.id (Metro) – Setahun setelah dilantik sebagai Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso menegaskan tekadnya untuk menurunkan angka kemiskinan secara drastis. Salah satu strategi utamanya adalah optimalisasi zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Metro.
Dalam acara Launching Distribusi Zakat Fitrah, Zakat Mal, dan Infaq Baznas Kota Metro di Wisma Haji Al-Khairiyah, Selasa (25/3/2025), Wali Kota Bambang menyoroti potensi besar yang dimiliki Kota Metro untuk mengatasi kemiskinan dalam waktu singkat.
“Saya sangat yakin ya, dengan Kota Metro yang kecil tapi unik ini. Hanya dengan 178.000 penduduk di 5 kecamatan dan 22 kelurahan, saya yakin kalau semua pengusaha kompak dalam menunaikan zakat dan infaq, dalam satu tahun kedepan, target saya mencari orang miskin di Metro akan sulit,” kata dia saat dikonfirmasi awak media.
Saat ini, angka kemiskinan di Kota Metro mencapai 6,5% atau sekitar 14.000 jiwa. Menurut Bambang, jika sektor swasta, khususnya para pengusaha, turut serta dalam gerakan filantropi Islam, maka kemiskinan bisa ditekan lebih cepat.
“Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan. Karena itu, Pemkot Metro akan mendukung penuh gerakan zakat dan pemberdayaan ekonomi warga miskin. Baznas harus bekerja lebih keras, dan saya akan menjadi garda terdepan,” ungkapnya
Selain optimalisasi zakat, Pemkot bersama Baznas Metro juga telah menyiapkan berbagai program lain untuk mengentaskan kemiskinan di Bumi Sai Wawai.
Wali Kota Metro menegaskan, strategi ini bukan hanya sebatas program, melainkan bagian dari visi besar untuk menjadikan Metro sebagai kota dengan angka kemiskinan terendah di Indonesia.
“Kami tidak ingin ada warga Metro yang hidup dalam kesulitan. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, saya yakin target ini bisa kita capai,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Baznas Kota Metro, H. Joko Suroso, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung target wali kota dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Tugas utama kami ada dua. Pertama, melayani para muzakki atau orang kaya agar mereka sadar akan kewajiban zakat. Kedua, menyalurkan zakat dengan tepat sasaran kepada 8 asnaf yang berhak menerimanya,” ungkapnya.
Baznas Metro akan memaksimalkan dua jenis distribusi yaitu Bantuan Konsumtif berupa zakat yang diberikan langsung kepada warga miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kemudian Bantuan Produktif, seperti modal usaha bagi pelaku UMKM agar mereka bisa mandiri secara ekonomi.
“Harapannya, penerima zakat hari ini bisa menjadi pemberi zakat di masa depan. Ini yang kami dorong melalui program pemberdayaan ekonomi,” jelas Joko.
Untuk mencapai target ini, Baznas Metro akan aktif melakukan audiensi dan pendekatan kepada para pengusaha serta tokoh masyarakat agar partisipasi mereka semakin meningkat.
“Meski optimisme tinggi, sejumlah tantangan masih mengadang. Salah satunya adalah membangun kesadaran kolektif di kalangan pengusaha dan masyarakat mampu untuk lebih aktif dalam gerakan filantropi,” bebernya.
“Namun, dengan pendekatan kolaboratif dan strategi berbasis data, harapan untuk menjadikan Metro sebagai kota dengan kemiskinan yang sulit ditemukan bukanlah angan-angan belaka. Tahun 2025 bisa menjadi momentum besar bagi Metro dalam membuktikan bahwa gotong royong dan kepedulian sosial mampu menghapus kemiskinan dari kota ini,” tandasnya.