VIDEO : Wali Kota Metro Bantu Korban Angin Puting Beliung Warga Metro Utara

Streaming542 Dilihat

 

Suara Digital TV – Hujan deras disertai angin kencang menerjang Kecamatan Metro Utara pada Minggu 27 Juli 2025 lalu menyebabkan sedikitnya 225 rumah warga rusak, dengan dampak terparah terjadi di Kelurahan Karangrejo.

Dalam menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso menginstruksikan agar bantuan bagi korban bencana disalurkan secepat mungkin, tanpa potongan, dan tanpa dipersulit oleh prosedur birokrasi.

Dalam penyaluran bantuan simbolis yang digelar di wilayah RT 15 RW 04, Kelurahan Karangrejo, Wali Kota Metro didampingi Wakil Wali Kota, Dr. M. Rafieq Adi Pradana turun langsung menyapa para korban dan menyerahkan bantuan, Jum’at (1/8/2025).

Bambang mengingatkan seluruh jajaran, mulai dari OPD, camat, lurah, hingga pihak bank, untuk tidak mempersulit proses penyaluran bantuan. Bila ada kendala administrasi dalam pencairan rekening, Wali Kota membuka opsi bantuan tunai langsung kepada warga, dengan catatan harus tepat sasaran dan tanpa potongan sepeserpun.

Wali Kota juga mengimbau warga untuk melapor langsung jika ada aparatur pemerintah yang lambat atau terkesan menghambat.

Berdasarkan laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro, sebanyak 255 Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh angin puting beliung yang menerjang empat kelurahan yaitu Karangrejo, Banjarsari, Purwoasri, dan Purwosari.

Plt Kepala BPBD Kota Metro, Renan Joko Sajarwo merinci kerusakan di Karangrejo sebanyak 118 rumah, Banjarsari, 79 rumah, Purwoasri, 49 rumah, Purwosari 9 rumah.

Dari jumlah tersebut, 18 rumah rusak berat, 63 rusak sedang dan 174 rusak ringan. Mayoritas kerusakan berada pada bagian atap, genting beterbangan, asbes jebol, hingga rumah yang nyaris kehilangan atap sepenuhnya.

Tim BPBD juga telah bekerja sama dengan perangkat kelurahan dan para relawan untuk melakukan pemetaan kebutuhan darurat. Pemkot Metro melalui BPBD juga telah mulai menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako kepada para korban terdampak.

Penyaluran uang tunai dilakukan melalui transfer ke rekening Bank Lampung milik warga, meskipun dalam situasi tertentu, pemberian bantuan tunai langsung juga dilakukan demi percepatan.

Bencana yang melanda Metro Utara ini menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem bukanlah hal asing lagi di tengah perubahan iklim yang kian tak menentu.

Diperlukan bukan hanya respon cepat, tapi juga perbaikan sistem mitigasi risiko di daerah rawan bencana. Kerja sama antara pemerintah, warga, relawan, dan media menjadi kunci untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal dalam penanganan maupun pemulihan pascabencana.