Meriahkan HUT RI ke-80, Pemkot Metro Adakan Lomba Memasak Nasi Goreng dan Tumpeng Antar OPD

Metro148 Dilihat
banner 468x60

Suaradigital.id (Metro) – Sebanyak 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Metro mengikuti lomba memasak nasi goreng dan tumpeng dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 berlangsung meriah, meski diguyur hujan sejak pagi.

Kegiatan yang berlangsung di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Kota Metro ini, merupakan sebagai dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang digelar bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan OPD. Tak hanya menjadi ajang kompetisi, kegiatan tersebut juga menjadi momen kebersamaan.

Pj. Sekretaris Daerah Kota Metro, Bayana, menegaskan bahwa lomba memasak ini bukan sekadar ajang adu keterampilan. “Kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan, kekompakan, dan sinergi antar unsur Forkopimda,” ujarnya.

Menurutnya, membangun Kota Metro tidak cukup hanya dengan kebijakan dan program, melainkan juga dengan membangun soliditas dan harmoni.

“Melalui lomba memasak ini, saya harap kita semua bisa menampilkan kreativitas, kekompakan, dan tentu saja suasana yang penuh keceriaan,” tambahnya.

Bayana menyebut bahwa memasak adalah seni yang selalu menghadirkan kebahagiaan dan kemenangan bukanlah tujuan utama. “Meskipun ini lomba, yang terpenting bukan siapa yang menang, tetapi bagaimana kita semua bisa tertawa bersama, saling mendukung, dan menjaga semangat persaudaraan,” katanya.

Ia pun mengajak seluruh peserta memanfaatkan momentum ini untuk semakin kompak membangun Kota Metro yang lebih baik.

Sementara itu, Tim Juri yang diketuai oleh Lydia mengungkapkan rasa kagumnya pada antusiasme 32 OPD untuk mengikuti lomba. Lydia mengungkapkan bahwa setiap tahun penilaian yang dilakukan selalu berinovasi agar lomba semakin menarik.

“Kami tidak hanya melihat dari tampilan, tapi juga memperhatikan komposisi bahan, cita rasa, dan unsur lokal yang digunakan. Salah satu kriteria utama adalah komposisi karbohidrat, ” jelasnya.

Dirinya juga menuturkan bahwa tumpeng yang menggabungkan nasi dengan mie akan langsung didiskualifikasi, sedangkan penggunaan jagung atau singkong sebagai pengganti nasi dinilai berdasarkan peran bahan tersebut dalam tumpeng.Kebersihan bahan dan proses memasak juga menjadi perhatian serius, mulai dari kebersihan atau berpotensi terkontaminasi tidak akan dinilai.

“Cita rasa dan inovasi mendapat porsi penilaian yang besar. Penggunaan pangan lokal, seperti hasil bumi setempat, menjadi nilai tambah, ” tuturnya.

Lydia juga memberi pesan khusus bagi peserta yang belum menang jangan berkecil hati, tetapi terus berinovasi. Acara diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba Masak Nasi Goreng dan Nasi Tumpeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *