Wali Kota Metro Apresiasi Program Mustahik Lazismu Berbasis Lingkungan dan Ketahanan Pangan

Metro70 Dilihat
banner 468x60

Suaradigital.id (Metro) – Wali Kota Metro, Hi. Bambang Iman Santoso, S.Sos., M.Pd.I memberikan apresiasi tinggi kepada Lazismu Kota Metro yang telah menginisiasi program pemberdayaan mustahik berbasis lingkungan dan ketahanan pangan. Program ini dinilai bukan sekadar penyaluran zakat, infak, dan sedekah, melainkan langkah strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan produktif.

“Atas nama Pemerintah Kota Metro, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Lazismu atas komitmen dan kerja kerasnya. Tidak hanya menyalurkan bantuan, Lazismu juga menunjukkan peran strategis dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan,” ujar Wali Kota dalam kegiatan yang digelar di Komplek SD Muhammadiyah Buya Hamka, Minggu (28/09/2025).

Bambang menyoroti dua tantangan besar yang dihadapi masyarakat urban saat ini, yakni persoalan pengelolaan sampah dan lemahnya kemandirian ekonomi keluarga kecil. Menurutnya, sampah masih menjadi masalah lingkungan yang serius, sementara sebagian keluarga mustahik belum memiliki sumber penghasilan yang stabil.

Melalui program pelatihan yang digagas Lazismu, para mustahik diarahkan untuk mengelola sampah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam hortikultura. Sayuran dan buah-buahan hasil budidaya tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, tetapi juga berpotensi menjadi usaha rumahan yang bernilai ekonomi.

“Dengan cara ini, sampah bisa diubah menjadi berkah. Sekaligus masyarakat didorong untuk menumbuhkan budaya produktif dari rumah,” tegas Bambang.

Lebih lanjut, program ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan. Pemerintah Kota Metro, kata Bambang, akan terus mendukung kegiatan yang selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan serta peningkatan kualitas hidup warganya.

“Harapan kami, keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini mampu mentransformasi mustahik. Mereka bukan lagi sekadar penerima bantuan, tetapi tumbuh sebagai individu mandiri, produktif, dan peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *