Metro Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Workshop Seni dan Teknologi Informasi

Advertorial, Metro159 Dilihat
banner 468x60

Suaradigital.id (Metro) – Pemerintah Kota Metro berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk memperkuat kapasitas pelaku seni dan pelaku ekonomi kreatif di Bumi Sai Wawai melalui kegiatan Workshop Promosi dan Pemasaran bagi Pegiat Seni Rupa dan Seni Pertunjukan serta Workshop Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar di Aidea Grande Hotel, Kamis (9/10/2025).

Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Kemenparekraf, Dr. Dadam Mahdar, M.Hum, dan Direktur Jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dr. H. Abdul Malik, S. P. M. Ap. , MH.

Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang didukungan dari Kementerian dan DPR RI sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap potensi kreatif yang dimiliki masyarakat Metro.

“Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik. Artinya, hari ini kita mendapat bantuan dan dukungan dari Kementerian maupun DPR RI. Pemerintah Kota Metro siap menjawab, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat, khususnya para pelaku seni rupa dan seni pertunjukan,” ujarnya.

Wakil Walikota Metro tersebut juga menekankan pentingnya promosi seni untuk memperkenalkan karya-karya seniman Metro yang berkualitas namun belum banyak dikenal, dimana workshop menjadi wadah untuk merumuskan strategi promosi yang efektif.

“Karena seni itu, hari ini tidak cuma pentas mengenalkan budaya tetapi juga ada nilai ekonomi yang mau kita jual, makanya judulnya ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif Artinya kita jual adalah kreatifitas-kreatifitas kita, terutama sebagai pelaku Seni, ” terangnya.

Rafieq juga menyayangkan masih minimnya kehadiran dan platform digital media sosial yang menampilkan serta mempromosikan pelaku-pelaku seniman di Kota Metro.

Selain itu, Rafieq menekankan bahwa seni yang ditampilkan juga haruslah seni yang berkualitas dan diakui oleh dewan kesenian Kota Metro, selaras dengan visi Kota Metro sebagai kota cerdas berbasis jasa dan budaya.

“Kita adalah kota pendidikan. Apa yang kita tunjukkan adalah seni yang sudah diakui oleh dewan kesenian. Kita tunjukkan bahwa Metro sangat menjaga nilai budaya, sesuai dengan visi Walikota yaitu Metro menjadi kota cerdas berbasis jasa dan budaya,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Rafieq juga memberikan motivasi kepada para peserta dari berbagai latar belakang mulai dari guru, komite sekolah, pelaku seni, hingga aktivis budaya. “Saya senang, pelaku seni di Metro datang dari berbagai latar belakang, ada yang otodidak, ada yang profesional. Ini menandakan semangat luar biasa,” ucapnya.

Rafieq juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Metro berencana untuk mengalokasikan dana dalam APBD 2026 untuk mendukung pertunjukan seni, dengan harapan dapat menciptakan “Broadway” ala Metro yang menampilkan pertunjukan berkualitas.

“Walaupun dukungan anggaran masih terbatas di tahun ini, kami optimis bahwa pada tahun 2026, bersama Bapak Walikota, kami dapat menyelenggarakan setidaknya satu atau dua pertunjukan yang berkualitas, ” paparnya.

Sebagai Wakil Walikota Metro, dirinya optimis bahwa Kota Metro memiliki potensi besar dalam mengembangkan 17 subsektor ekonomi kreatif, dimana beberapa sektor unggulan yang ada seperti fotografi, seni rupa, fashion, dan kuliner.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza SZP, MBA, menyampaikan bahwa pemilihan Metro sebagai lokasi kegiatan merupakan keputusan strategis, karena Kota Metro adalah kota kedua di Provinsi Lampung dengan masyarakat kreatif dan SDM lebih unggul dibandingkan kabupaten lain.

“Mudah-mudahan dengan ditempatkannya kegiatan-kegiatan workshop seperti ini dari Kementerian Ekonomi Kreatif dapat memberikan kontribusi yang nyata khususnya kepada pemerintah di masyarakatnya, ” ungkapnya.

Rycko juga menyebutkan bahwa Metro memiliki peluang besar untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung yang bisa menumbuhkan semangat baru dan membuka peluang kerja bagi masyarakat.

“Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini yang lebih digandungi Gen Z, bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan-kegiatan mereka di samping apa yang bisa dihasilkan bukan hanya rupiah, tetapi hingga dolar, “paparnya.

Menurutnya, ekonomi kreatif berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja baru di tengah tantangan ekonomi global seperti seni, konten digital, dan kreatifitas anak muda yang bisa menjadi mesin ekonomi potensial. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *