Suaradigital.id (Metro) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Deddy Hasmara, menjadi pembina apel sekaligus memberikan sosialisasi Pembinaan Hukum Bagi Satuan Pendidikan di Kota Metro yang berlangsung di SD Negeri 4 Metro Utara, Senin (20/10/2025).
Dalam amanatnya saat apel pagi itu diikuti dengan antusias oleh para siswa, guru, serta perwakilan orang tua murid, Deddy Hasmara, menyampaikan sejumlah pesan penting terkait pendidikan karakter, kedisiplinan, serta sinergi antara sekolah, guru, dan orang tua.
Deddy mengungkapkan rasa bangganya dapat hadir langsung di hadapan para siswa, dimana semangat dan keceriaan anak-anak menjadi cerminan dari lingkungan pendidikan yang sehat dan positif.

Dia juga mengingatkan pentingnya sarapan pagi sebelum bagi anak sebelum berangkat sekolah, karena sarapan menjadi kunci utama untuk menjaga energi dan konsentrasi selama mengikuti kegiatan belajar.
“Anak hebat adalah anak yang tidak lupa sarapan pagi. Dengan energi yang cukup, kalian bisa belajar dengan lebih semangat dan fokus,” pesannya.
Ia juga berpesan kepada siswa untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. “Kalian datang ke sekolah bukan hanya untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung. Tapi juga untuk belajar disiplin, peduli, menghormati guru, serta sayang kepada teman dan orang tua,” lanjutnya.
Pada pesan yang disampaikan, Deddy juga meminta kepada siswa untuk saling menyayangi dan menghormati antartingkatan, serta pentingnya sikap saling peduli dalam menjaga keharmonisan di lingkungan sekolah.
“Kakak kelas harus menyayangi adiknya, dan adik kelas harus menghormati kakaknya. Kalau kalian saling peduli, tidak akan ada hal buruk yang terjadi,” tegasnya.
Kepada para orang tua, Deddy juga menyampaikan bahwa dinamika anak-anak di sekolah adalah hal yang wajar, tapi harus memiliki batas wajar. “Kalau ada perselisihan, sampaikan ke guru. Tidak perlu berkelahi, karena di sekolah ini kalian semua adalah saudara,” ujarnya lembut.
Selanjutnya, ia pun mengingatkan bahwa para siswa adalah kebanggaan orang tua, sekolah, dan Kota Metro. “Meskipun kita berasal dari keluarga yang berbeda, di sekolah ini kita adalah saudara kandung. Sakit satu, sakit semua. Kesedihan menimpa kita semua jika ada satu yang terluka, bukan hanya teman, kakak, adik, bahkan guru pun merasakan hal yang sama,” tuturnya.

SD Negeri 4 Metro Utara yang dinilainya telah menjadi salah satu sekolah paling tertib dalam pelaksanaan upacara, ia juga mengingatkan bahwa belajar adalah bentuk investasi jangka panjang atau tabungan yang akan kita rasakan hasilnya 15 hingga 20 tahun ke depan.
Usai apel, kegiatan yang dilanjutkan dengan sosialisasi pembinaan hukum, Deddy juga menekankan pentingnya memahami aturan hukum di dunia pendidikan dengan menyelaraskan pemahaman antartenaga pendidik dan wali murid.
“Di kesempatan kali ini, intinya saya ingin mengajak kita semua untuk bisa jalan bareng-bareng. Menginggat adanya beberapa kejadian-kejadian di dunia pendidikan kita, enggak cuma di dalam Metro maupun di luar Metro,” ujarnya.
Dia juga mencontohkan kasus viral anak murid merokok yang berujung adanya pemukulan oleh guru sebagai salah satu gambaran yang terjadi di dunia pendidikan saat ini, karena adanya ketidaksesuaian dengan harapan, terutama dalam hal karakter siswa maupun guru.
“Perlu kita ingat bahwa itu terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan harapan kita, terutama di dalam hal baik siswa maupun guru dalam hal karakter. Maka pendidikan karakter harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya sekolah,” tegasnya.
Untuk menghindari terjadinya hal yang sama di Kota Metro, Ia juga meminta seluruh kepala sekolah untuk selalu memperbarui tata tertib di sekolah sesuai dengan perkembangan zaman.
“Jadi jangan dari tahun 45 sampai tahun 2025 sama. Jadi biar dia selalu menyesuaikan dengan kondisi perkembangan anak sesuai masanya,” pintanya.
Komunikasi antara guru dan orang tua dalam mendidik anak menurutnya merupakan hal yang penting karena keduanya adalah mitra yang harus saling mendukung, bukan saling menyalahkan.
“Guru dan orang tua adalah partner. Kalau ada perubahan pada anak, bicarakan bersama. Kita awasi bersama, baik di rumah maupun di sekolah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Sementara itu, Kepala seksi intelijen Kejaksaan Negeri Kota Metro, Puji Rahmandian, juga turut memberikan materi menilai kegiatan pembinaan hukum ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua dalam mendidik anak yang merupakan bagian dari pembentukan karakter kepribadian yang rendah hati, menghormati, dan menghargai sesama.
Puji juga menyoroti masalah perundungan atau bullying yang sering terjadi di tingkat sekolah dasar. Ia menjelaskan bahwa bullying dapat dicegah jika orang tua memberikan perhatian yang cukup kepada anak di rumah.
“Karena bullying atau kerudungan itu dilakukan oleh pelaku-pelaku perudungan tersebut terjadi karena pengabaian di rumah, anak tersebut diabaikan sehingga lebih dekat ke gadget, jadi di sekolah ingin memvalidasi dirinya dengan cara memperlakukan teman-temannya dengan tidak baik,” jelasnya.
Pengaruh gadget, juga memberikan dampak terhadap perkembangan emosional anak yang menyebabkan terjadinya bullying. (Adv)









