Suaradigital.id (Metro) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXX sebagai momentum strategis untuk memperkuat arah gerakan, mengevaluasi kinerja organisasi, serta memperkokoh kolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro dalam pembangunan sumber daya manusia.
Kegiatan tersebut menjadi ajang refleksi dan konsolidasi kader PMII di Kota Metro untuk meneguhkan kembali nilai perjuangan, semangat kebersamaan, serta arah pergerakan yang berorientasi pada kemajuan masyarakat.
Ketua PC PMII Kota Metro, Bayu Kurniawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa Konfercab bukan sekadar pergantian kepemimpinan, melainkan momen introspeksi bagi seluruh kader PMII.
Menurutnya, momentum ini harus dimaknai sebagai ruang untuk mengevaluasi dan memperkuat struktur organisasi, baik secara kaderisasi maupun secara pribadi dalam menjalankan roda pergerakan selama satu periode kepengurusan.
“Konfercab ini bukan hanya tentang siapa yang akan menjadi pemimpin selanjutnya, tapi tentang bagaimana kita semua bisa melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki ke depan,” ujar Bayu.
Ia menambahkan, PMII PC Kota Metro dalam perjalanannya terus berupaya menjaga relevansi gerakan dengan kebutuhan zaman, terutama dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia di kalangan mahasiswa.
Bayu juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, dirinya bersama sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) telah melakukan dialog dengan Wali Kota Metro untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa dan pemerintah daerah.
“Beberapa waktu lalu, kami sudah berdiskusi dengan Pak Wali Kota. Kami, Cipayung Plus di Kota Metro siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam pengembangan SDM, baik di ranah kemahasiswaan maupun organisasi kepemudaan,” ungkapnya, saat memberikan sambutan di Gedung PCNU Kota Metro, Sabtu (11/10/2025).
Hal itu tersebut, menurutnya sejalan dengan PMII Metro yang memiliki visi semangat pembangunan daerah, yakni mewujudkan kemajuan yang berdampak langsung bagi masyarakat dan mahasiswa.

Sebagai Ketua, dirinya menegaskan bahwa tanggung jawab kader PMII tidak hanya sebatas ruang akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap kebijakan publik yang berpihak pada rakyat.
“Membangun Metro bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita sebagai mahasiswa. Kita harus ikut terlibat dalam setiap kebijakan agar tetap berpihak kepada masyarakat,” tegasnya.
Pada pertemuan tersebut, Bayu mengajak seluruh kader untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan para senior dan alumni PMII.
“PMII Metro hari ini sudah besar secara kuantitas, tinggal kita tingkatkan kualitasnya. Nilai-nilai perjuangan yang sudah diwariskan jangan sampai hilang,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar seluruh kader tidak terjebak dalam dinamika politik praktis di dalam organisasi, tetapi yang ditanamkan PMII harus politik edukatif serta mengedepankan nilai dan pendidikan kader.
“Kita bukan partai politik, tapi organisasi kader. Jadi, politik yang kita jalankan adalah politik yang mendidik, politik yang mencerdaskan,” ujar Bayu dengan tegas.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Metro, Dra. Rosita, M.M, yang hadir mewakili Pemerintah Kota Metro, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Konfercab ke-XXX PMII Metro yang menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk mengonsolidasikan visi, mengevaluasi arah gerakan, dan merumuskan strategi baru dalam menjawab tantangan zaman. PMII sebagai organisasi yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama, dinilai memiliki kekuatan nilai dan visi yang kokoh dalam membentuk kader bangsa berkarakter, intelektual, dan berintegritas.
“Melalui konferensi ini, saya berharap akan lahir pemimpin baru yang tidak hanya mampu melanjutkan estafet perjuangan tetapi juga menghadirkan inovasi dan terobosan adaptif terhadap perkembangan zaman dengan menjadi pelopor perubahan sosial, penjaga nilai keislaman dan keindonesiaan, serta mitra kritis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, “paparnya.
Dalam pertemuan tersebut, ia juga berpesan agar mahasiswa tetap menjadi agen perubahan yang aktif, kritis, produktif, namun tetap santun serta beretika sebagai jati diri mahasiswa sejati dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Rosita menilai bahwa komunikasi yang baik antara mahasiswa dan pemerintah menjadi kunci terciptanya suasana kondusif dalam pembangunan daerah yang bisa disampaikan melalui dialog yang baik.
“Pemerintah Kota Metro akan selalu terbuka terhadap kritik membangun dari mahasiswa, selama dilakukan dengan cara yang beretika dan konstruktif. Silakan datang, pintu kami selalu terbuka. Saya, Wali Kota, maupun Sekda siap berdiskusi dengan adik-adik mahasiswa untuk bersama membangun Kota Metro yang lebih baik,”terangnya.
Rosita menyampaikan bahwa aspirasi dan pengamatan mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah pada dasarnya sejalan dengan harapan bersama, yakni mewujudkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat dan berlandaskan pada prinsip keadilan.
“Aspirasi, kemudian pengamatan kalian semua sebagai mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang diingikan adalah kebijakan-kebijakan pro masyarakat, yang berkeadilan itu memang sama-sama kita inginkan sebagai unsur pemerintah,“ ungkapnya. (Adv)














